orchid lovers

suatu ketika seorang penjual peralatan rumah tangga mendorong gerobaknya melewati rumah kami. ia terhenti melihat anggrek-anggrek mom yang kebetulan sedang mekar. karena tertarik ia bertanya apakah boleh meminta satu pot anggrek milik mom. seperti biasa mom-ku langsung setuju (selalu begitu). orang itu senang bukan main.

besoknya saat lewat lagi, ia berkata, “besok saya bawakan anggrek saya, ya, bu. memang belum mekar tapi ini sepertinya bagus. anggrek putih ada bintiknya merah. sepertinya ibu belum punya.” barteran anggrek dengan para penjual dagangan yang lewat depan rumah memang sudah jadi kebiasaan mom.

minggu depannya bapak penjual itu benar-benar membawa anggreknya. mom merawat anggrek itu berbulan-bulan seperti miliknya sendiri. sampai akhirnya hari ini, anggreknya sudah mekar seperti ini.

warnanya luar biasa. mom senang sekali. jerih lelahnya menyiram dan memberi pupuk terbayar sudah. waktu kutanya, kalau besok bapak penjual itu datang dan meminta anggreknya kembali, gimana, mom? jawabnya, “anggrek ini memang punya dia, kalau mau diambil, kenapa tidak?”

ps:
Tuhan yang memberi, Tuhan pula yang mengambil
terpujilah nama Tuhan!

Komentar